4 Alasan Wanita Jepang Lebih Suka Diam Dirumah Dibandingkan Membangun Karir

Memiliki predikat sebagai negara industri yang maju, tak membuat jepang serta merta menanggalkan status dan kebudayaan adat istiadatnya. Bahkan banyak artikel karir wanita mmenyebutkan bahwa wanita yang sudah memutuskan untuk menikah, maka wanita di Jepang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga secara total. Mereka akan fokus mengurus anak, mengatur semua urusan dan keperluan rumahnya. Selain alasan tradisi, berikut alasan lain yang patut diketahui terkait wanita Jepang yang lebih suka Diam dirumah dibandingkan menjadi wanita karir, meskipun bertitle sarjana.

  1. Anggapan Karir Sarjana Terbaik adalah Ibu Rumah Tangga

Apa yang anda pikirkan ketika kelak lulus dengan predikat sarjana, ladies?. Tentunya banyak dari kalian para wanita yang menjawab mencari pekerjaan yang layak. Itu jawaban yang akan anda dapatkan jika anda bertanya pada wanita Indonesia. Namun jika anda bertanya dengan wanita Jepang, anda akan mendapati jawaban yang berbeda. Mereka (wanita Jepang), lebih suka menjadi ibu rumah tangga seutuhnya dibandingkan harus membagi waktunya dengan menjadi wanita karir.

Dalam buku “Membangun Budaya Berbasis Nilai” karya Fidelis E. Waworu, menjelaskan bahwa Jepang memiliki kebijakan ryosai kentro atau yang berarti istri yang baik dan ibu yang arif. Dengan kebijakan tersebut membuat sistem pendidikan dan kebudayaan Jepang sepenuhnya mengandalakan peran wanita dalam membesarkan anak. Sehingga meskipun wanita Jepang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan menggapai sarjana, hal itu dimaksudkan untuk bekal menjadi ibu yang baik dalam mendidik anak-anaknya. Karena mereka memiliki prinsip bahwa keberhasilan seorang wanita diukur dari keberhasilan anaknya di lingkungan luar rumah.

  1. Panjangnya Durasi Kerja di Jepang

Alasan selanjutnya yang menyebabkan wanita Jepang lebih suka menghabiskan waktu di rumah dibandingkan menjadi wanita karir adalah durasi waktu kerja di Jepang yang panjang. Sehingga jika mereka memutuskan menjadi wanita karir, maka waktu mereka untuk menunaikan kewajiban sebagai ibu rumah tangga tidak akan terlaksana.

Terlepas dari paksaan atau tidak, wanita yang sudah menikah di Jepang harus memiliki waktu yang cukup untuk merawat keluarga mereka. Sehingga meskipun ingin menambah penghasilan mereka lebih memilih bekerja paruh waktu dibanding menjadi wanita karir.

  1. Menghindari Pajak Penghasilan

Di Jepang Penghasilan yang dikenai pajak adalah penghasilan yang lebih dari 1 juta yen per tahun. Umumnya gaji kerja waktu penuh di Jepang adalah 2,5 juta yen per tahun. Sehingga jika wanita Jepang bekerja sebagai wanita karir mengharuskan ia agar membayar pajak. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa wanita Jepang lebih suka diam di rumah atau menjadi pekerja paruh waktu, dimana gajinya tak lebih dari 1 juta yen. Sehingga ia dapat menikmati gajinya sendiri atau menyimpannya sendiri tanpa terpotong pajak penghasilan.

  1. Kenyamanan dalam Menjalani Sebagai Ibu Rumah Tangga

Sebagian dari kita mungkin akan jenuh jika hanya Berdiam diri dirumah dan menjalani aktivitas sebagai ibu rumah tangga. Namun hal ini berbeda dengan wanita di Jepang. Mereka merasa nyaman dan senang menjalani kehidupannya dengan aktivitas yang sama dari hari ke hari sebagai ibu rumah tangga. Bahkan untuk menghindari strees pun mereka atasi dengan mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga.

Itulah 4 fakta yang perlu kita ketahui terkait alasan mengapa wanita Jepang lebih suka berdiam diri di rumah dibanding menjadi wanita karir. Tentunya terdapat banyak sisi positif yang patut kita tiru dari wanita Negeri sakura ini sebagaimana yang disebutkan dalam artikel karir wanita. namun terlepas dari itu semua, menjadi wanita karir sekaligus ibu rumah tangga dan hanya menjadi ibu rumah tangga merupakan suatu keputusan yang harus anda pertimbangkan secara bijaksana.

 

Leave a Comment