
Di awal tahun 2020 seluruh dunia telah di gegerkan dengan beberapa kejadian, salah satunya dengan wabah infeksi dari virus corona yang berawal di china. Pada awalnya orang yang pertama di diagnosis dengan virus corona baru ini dia terinfeksi pada desember 2019 lalu. pada awalnya virus corona ini diperkirakan terjangkit dari sebuah pasar makanan laut yang berada di kota wuhan, tapi nyatanya orang yang terjangkit infeksi virus ini pertama kali tidak ada kontak dengan pasar wuhan 14 hari setelah dirinya mengalami gejala tersebut, sehingga penularan dari infeksi virus corona baru yang sekarang ini belum diketahui secara pasti oleh karena itu para pakar kesehatan jugamasih mencari tahu penyebab pasti dari virus corona aru ini. Bahkan obat untuk infeksi dari virus corona ini bisa dikatakan belum ada, sehingga para penderita infeksi diobati sesuai dengan gejala yang muncul. China telah mulai melakukan uji klinis agar cepat mencari obat untuk infeksi dari virus corona yang hampir mewabah keseluruh dunia. Dan bukan hanya obat saja yang sedang dicari oleh pemerintah china tetapi juga mereka sedang mencari vaksin untuk mencegah terjadinya penularan.
Remdesivir, yang merupakan obat antivirus baru oleh Gilead Sciences Inc. yang ditujukan untuk penyakit menular seperti Ebola dan SARS, akan disponsori oleh tim medis dari Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang yang berbasis di Beijing untuk kemanjuran dalam penelitian jenis virus baru coronavirus yang ditanyakan rumah sakit untuk Bloomberg News, Senin. Uji coba untuk obat ini akan dilakukan di kota Wuhan di cina yang mrupakan kota dimana virus ini mulai menyebar dan virus di kota ini yang telah menewaskan lebih dari 360 orang, menghasilkan lebih dari 17.000 orang sakit di Cina dan menyebar ke lebih dari 12 negara di dunia. Sebanyak 270 pasien dengan pneumonia ringan dan sedang yang disebabkan oleh virus corona akan direkrut dalam studi acak, tersamar ganda dan terkontrol placebo.
Pembuat obat seperti GlaxoSmithKline Plc. serta otoritas Cina berlomba untuk mengembangkan vaksin dan obat untuk virus corona baru yang lebih menular dari SARS dan dapat merugikan ekonomi global empat kali lipat lebih banyak dari $ 40 miliar yang dihabiskan oleh wabah SARS 2003. Keputusan untuk mencoba mencari manusia untuk remdesivir adalah salah satu terapi yang paling menjanjikan melawan virus yang dikembangkan ini tidak memiliki perawatan atau vaksin khusus.
Obat Eksperimental
Obat percobaan belum digunakan untuk digunakan oleh regulator Obat di dunia tetapi sudah digunakan pada pasien yang berjuang melawan virus corona baru dengan tidak adanya pilihan pengobatan yang menentang, kata Gilead dalam pembahasan pekan lalu. Regulator kesehatan China juga merekomendasikan Kaletra obat HIV AbbVie Inc. sebagai obat antivirus ad-hoc untuk coronovirus. Kaletra juga akan menjalani uji coba pada manusia, menurut The Paper. Sementara itu, pencarian global berlanjut untuk mencari obat pasti untuk penyakit infeksi virus corona.
Dapat disimpulkan bawa cara mengobati virus corona ini sebenarnya belum pasti, obat yang diberikan merupakan obat yang dapat menyembuhkan gejala-gejala dan juga obat anti virus. Tetapi kalian tenang saja, para pakar kesehatan di seluruh dunia sedang mencari obat dan juga vaksin untuk mengobati dan juga mencegah terjadinya infeksi virus corona. Dan kalian juga harus selalu percaya bahwa tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya